Suara Boedak Sastra merupakan Kumpulan puisi dari penulis Komunitas Boedak Bilek Sastra melalui Kumpulan Puisi Suara Boedak Sastra ini kami menyuarakan suara melalui sajak sajak yang kami ciptakan banyak sajak sajak kami ciptakan dalam kehausan sepi kerinduan serta relijius membuat sajak tidak hanya sekedar mencintai tanpa menikmati maka tidak akan bernutrisi dari suara suara Boedak Bilek Sastra ini kami mengumpulkannya menjadi satu kesatuan yaitu Suara Boedak Sastra selain rasa cinta dan rasa menikmati terhadap dunia literasi kami juga ingin menjaga dunia literasi ini agar tetap hidup dalam sajak yang kami rangkul ini kami juga ingin membuktikan bahwa penulis dan pemuda tidak akan pernah mati Suara Boedak Sastra adalah bait bait kritik sosial relijius rindu dan sepi Berkelindan mengalirkan sebuah azam yang sama untuk merawat tradisi literasi Seperti penggalan dalam Sejuta Haus tanpa meraung tak akan bangkit larik larik puisi dalam buku ini telah diperjuangkan para penyairnya melalui raungan raungan kata untuk membangkitkan kesusasteraan di bumi Segantang Lada Bambang Kariyawan Ys Sastrawan Riau dan penulis buku puisi Lelaki Pemanggul Gurindam Suara Boedak Sastra merupakan Kumpulan puisi dari penulis Komunitas Boedak Bilek Sastra, melalui Kumpulan Puisi Suara Boedak Sastra ini, kami menyuarakan suara melalui sajak-sajak yang kami ciptakan, banyak sajak-sajak kami ciptakan dalam kehausan, sepi, kerinduan, serta relijius, membuat sajak tidak hanya ...sekedar mencintai tanpa menikmati maka tidak akan bernutrisi, dari suara-suara Boedak Bilek Sastra ini kami mengumpulkannya menjadi satu kesatuan yaitu “Suara Boedak Sastra” selain rasa cinta dan rasa menikmati terhadap dunia literasi kami juga ingin menjaga dunia literasi ini agar tetap hidup dalam sajak yang kami rangkul ini, kami juga ingin membuktikan bahwa penulis dan pemuda tidak akan pernah mati. “Suara Boedak Sastra” adalah bait-bait kritik sosial, relijius, rindu dan sepi. Berkelindan mengalirkan sebuah azam yang sama untuk merawat tradisi literasi. Seperti penggalan dalam Sejuta Haus, “ … tanpa meraung tak akan bangkit … “ larik-larik puisi dalam buku ini telah diperjuangkan para penyairnya melalui raungan-raungan kata untuk membangkitkan kesusasteraan di bumi Segantang Lada. (Bambang Kariyawan Ys, Sastrawan Riau dan penulis buku puisi “Lelaki Pemanggul Gurindam”)